logo PT Nirmala Satya Development
Pengukuran Intelegensi

Pada awalnya pengukuran inteligensi telah dipraktekkan di negara Cina sebelum dinasti Han, pengukuran inteligensi dilakukan oleh jenderal Cina untuk menguji rakyat sipil yang ingin menjadi legislatif berdasarkan pengetahuan menulis klasik, persoalan administratif dan manajerial.

Pada awalnya pengukuran inteligensi telah dipraktekkan di negara Cina sebelum dinasti Han, pengukuran inteligensi dilakukan oleh jenderal Cina untuk menguji rakyat sipil yang ingin menjadi legislatif berdasarkan pengetahuan menulis klasik, persoalan administratif dan manajerial. Pengukuran inteligensi kemudian dilanjutkan sampai pada masa dinasti Han (200 SM- 200 M), namun seleksi ini tidak lagi untuk legislative saja, tetapi mulai merambah pada bidang militer, perpajakan, pertanian, dan geografi. Meskipun diawali dengan sedikit mencontoh pada seleksi militer Prancis dan Inggris, sistem ujian telah disusun dan berisi aktivitas yang berbeda, seperti tinggal dalam sehari semalam dalam kabin untuk menulis artikel atau puisi, hanya 1% sampai dengan 7% yang diizinkan ikut ambil bagian pada ujian tahap kedua yang berakhir dalam tiga hari tiga malam. Menurut Gregory (2007), seleksi ini keras namun dapat memilih orang yang mewakili karakter orang Cina yang kompleks. Tugastugas militer yang berat cukup dapat dilakukan dengan baik oleh para pegawai yang diterima dalam seleksi fisik dan psikologi yang intensif.

Tokoh psikologi yang berperan antara lain adalah Wundt. Beliau merupakan psikolog pertama yang menggunakan laboratorium dengan penelitiannya mengukur kecepatan berpikir. Wundt mengembangkan sebuah alat untuk menilai perbedaan dalam kecepatan berpikir. Tokoh yang tidak kalah pentingnya adalah Alfred Binet. Kontribusi nyata Binet adalah menciptakan tes inteligensi. Binet dibantu oleh Theophile Simon (1904) membuat instrumen pengukur inteligensi dengan skala pengukuran level umum pada soal-soal mengenai kehidupan sehari-hari sehingga tesnya dikenal dengan nama Tes Binet - Simon. Perkembangan selanjutnya dua tokoh ini mengembangkan penggunaan tes inteligensi dengan tiga puluh item yang berfungsi mengidentifikasikan kemampuan sekolah anak (Van Ornum, 2008).

Di Amerika, usaha pertama tersebut dimulai oleh tokoh pencetus istilah “tes mental” yaitu James Mckeen Cattell (1860-1944), yang menerbitkan bukunya Mental Tes and Measurements di tahun 1890. Buku ini berisi serangkaian tes inteligensi yang terdiri atas 10 jenis ukuran. Ke 10 macam ukuran tersebut adalah (Gregory, 2007):

  1. Dynamometer Pressure yaitu ukuran kekuatan tangan menekan pegas yang dianggap sebagai indikator aspek psikofisiologis.
  2. Rate of movement, yaitu kecepatan gerak tangan dalam satuan waktu tertentu yang dianggap memiliki komponen mental didalamnya.
  3. Sensation areas, yaitu pengukuran jarak terkecil diantara 2 tempat yang terpisah dikulit yang masih dapat dirasakan sebagai 2 titik berbeda.
  4. Peasue caosing pain, yaitu pengukuran yang dianggap berguna dalam diaknosis terhadap penyakit saraf dan dalam mempelajari status kesadaran abnormal.
  5. Least noticabele difference in weight, yaitu pengukuran perbedaan berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan seseorang.
  6. Reaction time for sound, yang mengukur waktu antara pemberian stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat.
  7. Time for naming colors, yang dimaksudkan sebagai ukuran terhadap proses yang lebih mental? daripada waktu  reaksi yang dianggap reflektif.
  8. Bisection of a 50-cm line, yang dianggap sebagai suatu ukuran terhadap akurasi space judgment? Judgment of 10 second time, yang dimaksudkan sebagai ukuran akurasi dalam time judgment? (subyek diminta menghitung 10 detik tanpa bantuan apapun)
  9. Number of latters repeated upon once hearing, yang dimaksudkan sebagai ukuran terhadap perhatian dan ingatan (subyek diminta mengulang huruf yang sudah disebutkan 1x).

Terdapat berbagai tes inteligensi yang terstandrisasi dan telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan pengetesan psikologi, diantaranya adalah (Azwar, 2005):

Stanford-Binet Intelligence Scale

Tes Stanford-Binet digunakan pada anak-anak. Materi yang digunakan dalam tes Stanford-Biner ini terdapat dalam sebuah kotak. Penyelenggaraan tes dan Penentuan Skor menggunakan buku-buku kecil berisi kartu-kartu tercetak untuk presentasi, flip-over soal tes, objek tes mainan anak seperti balok, manik, papan bentuk, sebuah gambar besar boneka yang uniseks dan multietnik, buku kecil untuk tester, dan pedoman penyelenggaraan dan pen-skoran skala.

The Wechsler Intelligence Scale for Children - Revised (WISC-R)

Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974 dan dimaksudkan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 sampai dengan 16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian subtes.

The Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R)

Sebagaimana versi WAIS lainnya, WAIS-R terdiri dari skala verbal dan skala performansi. Kedua skala tersebut masing-masing menghasilkan IQ27 verbal dan IQ performansi, sedangkan kombinasi keduanya menjadi dasar untuk perhitungan IQ deviasi sebagai IQ keseluruhan.

The Standard Progressive Matrices (SPM)

SPM merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven dan terbit pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Raven sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum.

The Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC)

Kumpulan tes ini menghasilkan empat skor global: Pemrosesan Berurutan, Simultan, Komposit, dan Pemrosesan Mental. Pemrosesan simultan dipresentasikan oleh tujuh subtes sementara pemrosesan berurutan dipresentasikan oleh tiga subtes ABC dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengetesan bagi kelompok-kelompok khusus, seperti anak-anak cacat dan anak-anak dari kelompok minoritas kultural dan bahasa, dan untuk membantu diagnosis ketidakmampuan belajar.

Artikel berhubungan: